galau
udah jadi makanan sehari-hari bwt anak muda...
apalagi yang punya pacar
terlebih yang LDR
saya contohnya
:(
saya tau LDR tu gx bakal mudah
tapi ternyata dy membuatnya semakin tidak mdah
ini bukan tentang saya percaya dia atau gx..
bukan tentang dy setia atau gx
cinta atau gx cinta
ini tentang dy yang gx bisa jaga sikapnya untuk saya
udah pacaran cukup lama
pasti dy tw saya ini cemburuan,pasti tw tentang hal-hal yang bisa bwt saya murka
tapi tetep aja ngelakuin hal-hal yang bwt saya marah
ini LDR lho..
cobalah untuk yakinin saya
biar saya tenang nunggu disini dan yakin menanti
beberapa hari sebelumnya saya sempet bersyukur bget sama tuhan
karna saya udah nemuin orang yang saya anggap tulus menyayangi saya
sore itu,saya berniat sms dy
mw bilang "thank you for being my love,,,for loving me,you are one of the best thing that i ever have"
nah sebelum sms itu saya kirim
saya sempatkan diri untuk buka fb pacar terkasih
dan ternyata tiba-tiba,lenyap seketika rasa bersyukur saya tadi..
sebelum dy pergi dy bilang " kul yang fokus y disini,biar ip nya gede"
hellllooowwwwwwwwwww dy yang disana
gmn mw fokus kalo kerjanya bwt saya marah trus
dalam seminggu itu kyaknya gx afdol kalo saya blum murka
saya ini juga gx pgen lho marah-marah,capek,makan ati
pengeny tu yah tenang dan damai aja lah
gmn mw gemuk coba ini
kalo otak saya ini kayak memori digital
dah saya pilih mana-mana yang perlu didelete ma yang gx perlu di delete
dan kalo hati ini bisa di stel,udah saya stel,,
biar kalo dy melakukan sesuatu hal yang menyebalkan saya gx perlu ngerasa kesel dan juga sakit hati
biar cukup logika saya aja yang berbicara
tapi ternyata HATI ITU RUMIT
dan kalo ada yang paling absurd di dunia ini,itu adalah cinta
blognya meylinda silviana
Friday, 28 December 2012
Tuesday, 18 December 2012
BIODIESEL
Biodiesel
merupakan salah satu alternatif energi untuk kita dapat beralih dari energi
fosil menjadi energi terbarukan. Bio Diesel umumnya digunakan sebagai bahan
kimia sebagai pengganti solar ataupun sebagai campuran bahan bakar dengan
berbagai perbandingan.
Viskositas
biodiesel lebih tinggi dibandingkan viskositas solar, sehingga biodiesel
mempunyai daya pelumasan yang lebih baik daripada solar. Oleh karena mampu
melumasi mesin dan sistem bahan bakar, maka dapat menurunkan keausan piston
sehingga mesin yang menggunakan bahan bakar biodiesel menjadi lebih awet.
Selain itu biodiesel sudah mengandung oksigen dalam senyawanya, sehingga
pembakaran di dalam mesin nyaris sempurna dan hanya membutuhkan ratio
udara/bahan bakar rendah. Sehingga emisi
senyawa karbon non-CO2 dalam gas buang kendaraan sangat kecil dan penggunaan
bahan bakar lebih efisien. bahan baku biodiesel yang umumnya digunakan di
Indonesia adalah crude palm oil (CPO).
Minyak
makan jika dibandingkan dengan biodiesel jelas jauh berbed. Hal utama yang
menjadikannya perbedaan adalah minyak makan tidak dapat dicampur dengan solar
untuk dijadikan bahan bakar.
Bahan
baku biodiesel dapat berasal dari berbagai macam jenis. Dari kelapa sawit, biji
jarak, bahkan juga dapat dari minyak jelantah.
Pada pembuatan biodiesel, sebelum
bahan baku (trigliserida) ditransesterifikasi dilakukan beberapa tahap
pemurnian (refining). Tahap ini dimaksudkan untuk menghilangkan berbagai bahan
yang tidak diinginkan seperti fosfatida, asam lemak bebas, lilin, tokoferol,
zat warna dan zat pengotor lainnya yang dapat memperlambat reaksi. Tahap
pemurnian ini terdiri atas proses degumming, netralisasi, pemucatan (bleaching)
dan deodorasasi.
Proses degumming dimaksudkan untuk menghilangkan getah atau lendir yang terdiri atas fostatida, protein, residu, karbohidrat dan air tetapi tidak dapat mengurangi jumlah asam lemak bebas dalam minyak. Fostatida pada minyak kelapa sawit (CPO) sebesar 0,60 persen. Fosfatida akan membuat minyak menjadi gelap (turbid) selama penyimpanan dan mengakibatkan berkumpulnya air pada produk ester. Biasanya pemisahan ini dilakukan dengan menambah air pada suhu 60-90 derajat Celsius dan diikuti sentrifugasi (pemusingan), kemudian ditambahkan larutan asam seperti asam fospat.
Deasidifikasi dilakukan untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa sehingga membentuk sabun. Proses ini dimaksudkan untuk mencagah bau tengik pada produk.
Pemucatan (bleaching) dan deodorisasi untuk menghilangkan zat warna dan bahan berbau dari bahan berlemak. Pemucatan dilakukan dengan mencampurkan minyak dengan sejumlah kecil adsorben, seperti tanah pemucat (bleaching earth), bentonit, lempung aktif, arang aktif atau dapat juga menggunakan bahan kimia. Pemucatan ini merupakan cara konvensional dan proses pemurnian secara fisik. Pada proses pemucatan menggunakan adsorben, akan menyerap zat warna dari senyawa karoten, karotenoid, xantrofil dan klorofil.
Selain itu, pemucatan dapat mengurangi zat pengotor baik yang berasal dari minyak itu sendiri seperti protein, sterol, tokoferol, hidrokarbon, asam lemak bebas, peroksida dan sebagainya maupun zat pengotor akibat dari proses ekstraksi minyak dari tumbuhan. Pemucatan yang sering digunakan adalah gabungan dua adsorben seperti arang aktif dan bentonit dengan perbandingan 1:0 sampai 1:20. Sedangkan untuk proses penghilangan bau atau deodorisasi dapat dilakukan dengan cara distilasi uap.
Setelah pemurnian, bahan baku (trigliserida) dapat langsung diproses menjadi biodiesel.
Proses degumming dimaksudkan untuk menghilangkan getah atau lendir yang terdiri atas fostatida, protein, residu, karbohidrat dan air tetapi tidak dapat mengurangi jumlah asam lemak bebas dalam minyak. Fostatida pada minyak kelapa sawit (CPO) sebesar 0,60 persen. Fosfatida akan membuat minyak menjadi gelap (turbid) selama penyimpanan dan mengakibatkan berkumpulnya air pada produk ester. Biasanya pemisahan ini dilakukan dengan menambah air pada suhu 60-90 derajat Celsius dan diikuti sentrifugasi (pemusingan), kemudian ditambahkan larutan asam seperti asam fospat.
Deasidifikasi dilakukan untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa sehingga membentuk sabun. Proses ini dimaksudkan untuk mencagah bau tengik pada produk.
Pemucatan (bleaching) dan deodorisasi untuk menghilangkan zat warna dan bahan berbau dari bahan berlemak. Pemucatan dilakukan dengan mencampurkan minyak dengan sejumlah kecil adsorben, seperti tanah pemucat (bleaching earth), bentonit, lempung aktif, arang aktif atau dapat juga menggunakan bahan kimia. Pemucatan ini merupakan cara konvensional dan proses pemurnian secara fisik. Pada proses pemucatan menggunakan adsorben, akan menyerap zat warna dari senyawa karoten, karotenoid, xantrofil dan klorofil.
Selain itu, pemucatan dapat mengurangi zat pengotor baik yang berasal dari minyak itu sendiri seperti protein, sterol, tokoferol, hidrokarbon, asam lemak bebas, peroksida dan sebagainya maupun zat pengotor akibat dari proses ekstraksi minyak dari tumbuhan. Pemucatan yang sering digunakan adalah gabungan dua adsorben seperti arang aktif dan bentonit dengan perbandingan 1:0 sampai 1:20. Sedangkan untuk proses penghilangan bau atau deodorisasi dapat dilakukan dengan cara distilasi uap.
Setelah pemurnian, bahan baku (trigliserida) dapat langsung diproses menjadi biodiesel.
Keunggulan Biodiesel :
- Biodiesel tidak beracun.
- Biodiesel adalah bahan bakar biodegradable.
- Biodiesel lebih aman dipakai dibandingkan dengan diesel konvensional.
- Biodiesel dapat dengan mudah dicampur dengan diesel konvensional, dan dapat digunakan di sebagian besar jenis kendaraan saat ini, bahkan dalam bentuk biodiesel B100 murni.
- Biodiesel dapat membantu mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil, dan meningkatkan keamanan dan kemandirian energi.
- Biodiesel dapat diproduksi secara massal di banyak negara, contohnya USA yang memiliki kapasitas untuk memproduksi lebih dari 50 juta galon biodiesel per tahun.
- Produksi dan penggunaan biodiesel melepaskan lebih sedikit emisi dibandingkan dengan diesel konvensional, sekitar 78% lebih sedikit dibandingkan dengan diesel konvensional.
- Biodiesel memiliki sifat pelumas yang sangat baik, secara signifikan lebih baik daripada bahan bakar diesel konvensional, sehingga dapat memperpanjang masa pakai mesin.
- Biodiesel memiliki delay pengapian lebih pendek dibandingkan dengan diesel konvensional.
- Biodiesel tidak memiliki kandungan sulfur, sehingga tidak memberikan kontribusi terhadap pembentukan hujan asam.
Kelemahan Biodiesel:
- Biodiesel saat ini sebagian besar diproduksi dari jagung yang dapat menyebabkan kekurangan pangan dan meningkatnya harga pangan. Hal ini bisa memicu meningkatnya kelaparan di dunia.
- Biodiesel 20 kali lebih rentan terhadap kontaminasi air dibandingkan dengan diesel konvensional, hal ini bisa menyebabkan korosi, filter rusak, pitting di piston, dll.
- Biodiesel murni memiliki masalah signifikan terhadap suhu rendah.
- Biodiesel secara signifikan lebih mahal dibandingkan dengan diesel konvensional.
- Biodiesel memiliki kandungan energi yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan diesel konvensional, sekitar 11% lebih sedikit dibandingkan dengan bahan bakar diesel konvensional.
- Biodiesel dapat melepaskan oksida nitrogen yang dapat mengarah pada pembentukan kabut asap.
- Biodiesel, meskipun memancarkan emisi karbon yang secara signifikan lebih aman dibandingkan dengan diesel konvensional, masih berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.
Hingga saat ini Indonesia masih
sangat bergantung pada bahan bakar berbasis fosil sebagai sumber energi. Data
yang didapat dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan bahwa
dengan persediaan minyak mentah di Indonesia, yaitu sekitar 9 milyar barrel,
dan dengan laju produksi rata-rata 500 juta barrel per tahun, persediaan
tersebut akan habis dalam 18 tahun. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap
minyak bumi dan memenuhi persyaratan lingkungan global, satu-satunya cara
adalah dengan pengembangan bahan bakar alternatif ramah lingkungan.Pemilihan
biodiesel sebagai bahan bakar alternatif berbasis pada ketersediaan bahan baku.
Minyak rapeseed adalah bahan baku untuk biodiesel di Jerman dan kedelai di
Amerika. Sedangkan bahan baku yang digunakan di Indonesia adalah crude palm
oil (CPO). Selain itu, masih ada potensi besar yang ditunjukan oleh minyak
jarak pagar (Jathropa Curcas) dan lebih dari 40 alternatif bahan baku
lainnya di Indonesia.
Indonesia adalah penghasil
minyak sawit terbesar kedua setelah Malaysia dengan produksi CPO sebesar 8 juta
ton pada tahun 2002 dan akan menjadi penghasil CPO terbesar di dunia pada tahun
2012. Dengan mempertimbangkan aspek kelimpahan bahan baku, teknologi pembuatan,
dan independensi Indonesia terhadap energi diesel, maka selayaknya potensi
pengembangan biodiesel merupakan potensi pengembangan biodiesel sebagai suatu
alternatif yang dapat dengan cepat diimplementasikan.
Walaupun pemerintah Indonesia
menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap pengembangan biodiesel, pemerintah
tetap bergerak pelan dan juga berhati-hati dalam mengimplementasikan
hukum pendukung bagi produksi biodiesel. Pemerintah memberikan subsidi bagi
biodiesel, bio-premium, dan bio-pertamax dengan level yang sama dengan bahan
bakar fosil, padahal biaya produksi biodiesel melebihi biaya produksi bahan
bakar fosil. Hal ini menyebabkan Pertamina harus menutup sendiri sisa biaya
yang dibutuhkan.
Sampai saat ini, payung hukum yang sudah
disediakan oleh pemerintah untuk industri biofuel, dalam bentuk Keputusan
Presiden ataupun Peraturan Perundang-undangan lainny, adalah sebagai berikuti:
- Peraturan Presiden No. 5/2006 tentang Kebijaksanaan Energi Nasional
- Instruksi Presiden No. 1/2006 tentang Pengadaaan dan Penggunaan Biofuel sebagai Energi Alternatif
- Dektrit Presiden No. 10/2006 tentang Pembentukan team nasional untuk Pengembangan Biofuel
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang
Kebijakan Energi Nasional menyebutkan pengembangan biodiesel sebagai energi
terbarukan akan dilaksakan selama 25 tahun, dimulai dengan persiapan pada tahun
2004 dan eksekusi sejak tahun 2005. Periode 25 tahun tersebut dibagi dalam tiga
fasa pengembangan biodiesel. Pada fasa pertama, yaitu tahun 2005-2010,
pemanfaatan biodiesel minimum sebesar 2% atau sama dengan 720.000 kilo liter
untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak nasional dengan produk-produk yang
berasal dari minyak castor dan kelapa sawit.
Fasa kedua (2011-2015) merupakan kelanjutan dari fasa
pertama akan tetapi telah digunakan tumbuhan lain sebagai bahan mentah.
Pabrik-pabrik yang dibangun mulai berskala komersial dengan kapasitas sebesar
30.000 – 100.000 ton per tahun. Produksi tersebut mampu memenuhi 3% dari
konsumsi diesel atau ekivalen dengan 1,5 juta kilo liter. Pada fasa ketiga
(2016 – 2025), teknologi yang ada diharapkan telah mencapai level ‘high
performance’ dimana produk yang dihasilkan memiliki angka setana yang tinggi
dan casting point yang rendah. Hasil yang dicapai diharapkan dapat memenuhi 5%
dari konsumsi nasional atau ekivalen dengan 4,7 juta kilo liter. Selain itu
juga terdapat Inpres Nomor 1 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan
Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai bahan bakar lain. Hal-hal ini menunjukkan
keseriusan Pemerintah dalam penyediaan dan pengembangan bahan bakar nabati.
(Rahayu, 2006)
Hingga Mei 2007, Indonesia telah memiliki empat
industri besar yang memproduksi biodiesel dengan total kapasitas 620.000 ton
per hari. Industri-industri tersebut adalah PT Eterindo Wahanatama (120.000
ton/tahun – umpan beragam), PT Sumi Asih (100.000 ton/tahun – dengan RBD
Stearin sebagai bahan mentah), PT Indo BBN (50.000 ton/tahun – umpan beragam),
Wilmar Bioenergy (350.000 ton/tahun dengan CPO sebagai bahan mentah), PT Bakrie
Rekin Bioenergy (150.000 ton/tahun) dan PT Musim Mas (100.000 ton/tahun).
Selain itu juga terdapat industri-industri biodiesel kecil dan menengah dengan
total kapasitas sekitar 30.000 ton per tahun, seperti PT Ganesha Energy, PT
Energi Alternatif Indonesia, dan beberapa BUMN.
Peluang untuk mengembangkan potensi pengembangan biodiesel
di Indonesia cukup besar, mengingat saat ini penggunaan minyak solar mencapai
sekitar 40 % penggunaan BBM untuk transportasi. Sedang penggunaan solar pada
industri dan PLTD adalah sebesar 74% dari total penggunaan BBM pada kedua
sektor tersebut. Bukan hanya karena peluangnya untuk menggantikan solar,
peluang besar biodiesel juga disebabkan kondisi alam Indonesia. Indonesia
memiliki beranekaragam tanaman yang dapat dijadikan sumber bahan bakar
biodiesel seperti kelapa sawit dan jarak pagar. Pada saat ini, biodiesel (B-5)
sudah dipasarkan di 201 pom bensin di Jakarta dan 12 pom bensin di Surabaya.
Teknik Pertanian Di Indonesia
Teknik pertanian atau keteknikan pertanian (Inggris: agricultural engineering) adalah penerapan
dasar-dasar teknik dalam bidang pertanian mencakup bidang teknik mesin budidaya
pertanian, teknik sumber daya alam pertanian, teknik proses hasil pertanian/pangan,
energi dan listrik pertanian, perbengkelan
dan instrumentasi di bidang pertanian, ergonomika alat dan mesin pertanian, sistem
dan manajemen keteknikan pertanian, lingkungan dan bangunan
pertanian, serta teknik tanah
dan teknik sumber daya air[1]. Teknik pertanian adalah suatu cara untuk meningkatkan
efisiensi usaha pertanian guna meningkatkan produktivitas,
mutu,
kontinuitas pasokan produk-produk pertanian,
kesejahteraan petani, dan kelestarian
lingkungan. Efisiensi tersebut meliputi lahan,
tenaga kerja, energi, dan sumber daya.
Spesialisasi bidang teknik pertanian mencakup banyak
hal mengenai desain proses dan alat mesin pertanian.
Contoh dari spesialisasi di bidang teknik pertanian
diantaranya:
- Desain alat dan mesin pertanian serta struktur bangunan pertanian
- Budidaya tanaman pertanian, mencakup pembibitan, pengolahan tanah, irigasi, dan konservasi tanah dan air
- Produksi hewan ternak dan perikanan, termasuk desain dan konstruksi fasilitas pemeliharaan dan pemrosesan hasil
- Desain proses pengolahan bahan pangan dan hasil produk pertanian lainnya
- Teknik sumber daya hayati, yang menggunakan mesin dan teknologi terbaru untuk menyelamatkan lingkungan'
Program Studi Teknik Pertanian di Indonesia
- PS Teknik Pertanian UNAND, PADANG.
- PS Teknik Mesin dan Biosistem IPB, Bogor.
- PS Teknik Pertanian UGM, Yogyakarta.
- PS Teknik Pertanian UNIBRAW, Malang.
- PS Teknik Pertanian UNPAD, Bandung.
- PS Teknik Pertanian UNRAM, Mataram.
- PS Teknik Pertanian UNSOED, Purwokerto.
- PS Teknik Pertanian UNILA, Lampung.
- PS Teknik Pertaninan UNHAS, Makassar
- PS Teknik Pertanian UNSYIAH, NAD
- PS Teknik Pertanian USU, Medan
- PS Teknik Pertanian UNUD, Jimbaran
- PS Teknik Pertanian UNSRI, Palembang
Teknik
Pertanian adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang pertanian melalui
pendekatan keteknikan/rekayasa dengan melakukan transformasi sumberdaya alam
secara efisien dan efektif untuk kebutuhan manusia. Ilmu Teknik Pertanian
menitikberatkan pada beberapa disiplin keilmuan antara lain adalah dasar
perencanaan, perancangan, pengembangan, evaluasi dan penerapan unsur-unsur
kesatuan sistem produksi seperti manusia, mesin dan peralatan, serta sumber
daya pertanian.
Cakupan bidang Teknik Pertanian tidak terbatas pada
penggunaan traktor, sistem pengairan dan pengolahan hasil pertanian saja, akan
tetapi pada seluruh proses dan berbagai aspek dalam budidaya tanaman maupun
ternak dan proses pengolahan hasilnya. Bidang-bidang yang termasuk dalam
cakupan Teknik Pertanian adalah teknik budidaya pertanian, teknik sumber daya
alam pertanian, teknik proses hasil pertanian/pangan, energi dan listrik
pertanian, perbengkelan dan instrumentasi di bidang pertanian, sistem dan
manajemen keteknikan pertanian, bangunan pertanian dan lingkungan
Prospek Lulusan Teknik Pertanian
Lulusan Teknik Pertanian berkesempatan untuk bekerja pada beberapa bidang antara lain adalah :
Lulusan Teknik Pertanian berkesempatan untuk bekerja pada beberapa bidang antara lain adalah :
1. Perusahaan
swasta (PT. Kubota Tractor, PT. Astra, PT. Perkebunan Nusantara, Nestle,
Arnott, Sriboga Raturaya, dan beberapa perusahaan lainnya yang bergerak di
bidang Teknik Pertanian, pangan dan agroindustri)
2.
Instansi pemerintah, perguruan tinggi maupun swasta (Departemen Pertanian,
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Departemen Kehutanan, Departemen Dalam Negeri, Departemen
Perindustrian dan Perdagangan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan. Sedangkan
pada perguruan tinggi, lulusan Teknik Pertanian dapat berprofesi sebagai dosen
maupun peneliti di perguruan tinggi negeri maupun swasta)
Monday, 10 December 2012
Biodata Diri
Nama : Meylinda Silviana
Tempat/Tanggal Lahir : Metro , 3 mei 1992
Alamat : VB 18 No 5 Perum Polda II Kemiling,Bandar Lampung Provinsi Lampung
Contact : 0894283673
Golongan Darah : O
Agama : Islam
Ayah : Khairudin Yusak
Ibu : Nurhuda
Saudara : Rafika Khairani
Riwayat Pendidikan
Tk : TK Budaya Kemiling
SD : SDN 2 Sumberejo Kemiling,Bandar Lampung,Lampung
SMP : SMPN 14 Bandar Lampung,Lampung
SMA : SMAN 2 Bandar Lampung, Lampung
Perguruan Tinggi : Teknik Pertanian Angkatan 2010
Tempat/Tanggal Lahir : Metro , 3 mei 1992
Alamat : VB 18 No 5 Perum Polda II Kemiling,Bandar Lampung Provinsi Lampung
Contact : 0894283673
Golongan Darah : O
Agama : Islam
Ayah : Khairudin Yusak
Ibu : Nurhuda
Saudara : Rafika Khairani
Riwayat Pendidikan
Tk : TK Budaya Kemiling
SD : SDN 2 Sumberejo Kemiling,Bandar Lampung,Lampung
SMP : SMPN 14 Bandar Lampung,Lampung
SMA : SMAN 2 Bandar Lampung, Lampung
Perguruan Tinggi : Teknik Pertanian Angkatan 2010
Sunday, 9 December 2012
introduction
Seorang mahasiswi yang menuntut ilmu (asekkkk,,hahaha) di Universitas Lampung,,
Jurusan Teknik Pertanian,,
A realistic person,never give up,and always try to be optimal..
Blog ini sebagai tempat saya sharing berbagai hal mulai dari kehidupan sehari-hari,sampai dengan kuliah,,
semoga berminat
^_^
Jurusan Teknik Pertanian,,
A realistic person,never give up,and always try to be optimal..
Blog ini sebagai tempat saya sharing berbagai hal mulai dari kehidupan sehari-hari,sampai dengan kuliah,,
semoga berminat
^_^
Subscribe to:
Posts (Atom)